Salafy Garut

Ilmu-Amal-Dakwah-Sabar

✍🏻Keutamaan sholat berjamaah dan analoginya

✍🏻Keutamaan sholat berjamaah

🌱Sungguh prihatin melihat kondisi umat Islam saat ini. Jika kita sedikit memalingkan pandangan ke masjid-masjid, kita akan menyaksikan bahwa rumah Allah yang ada sangat sedikit sekali dihuni oleh jama’ah ketika mu’adzin meneriakkan hayya ‘ala shalah.
📲Lalu sebagian ada yang sangat antusias jika dipanggil atasannya, atau HP nya..
Padahal sholat berjamaah merupakan syiar Islam dan mempunyai banyak keutamaan, berikut diantaranya

Pertama: Shalat Jama’ah Memiliki Pahala yang Berlipat daripada Shalat Sendirian

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat jama’ah lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 27 derajat.” [Hr.Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Sa’id Al Khudri, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصَّلاَةُ فِى جَمَاعَةٍ تَعْدِلُ خَمْسًا وَعِشْرِينَ صَلاَةً فَإِذَا صَلاَّهَا فِى فَلاَةٍ فَأَتَمَّ رُكُوعَهَا وَسُجُودَهَا بَلَغَتْ خَمْسِينَ صَلاَةً
“Shalat jama’ah itu senilai dengan 25 shalat. Jika seseorang mengerjakan shalat ketika dia bersafar, lalu dia menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, maka shalatnya tersebut bisa mencapai pahala  50 shalat.” [HR.Abu  Daud dan Ibnu Majah]
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Kadang keutamaan shalat jama’ah disebutkan sebanyak 27 derajat, kadang pula disebut 25 kali lipat, dan kadang juga disebut 25 bagian. Ini semua menunjukkan berlipatnya pahala shalat jama’ah dibanding dengan shalat sendirian dengan kelipatan sebagaimana yang disebutkan.”

Ke Dua: Dengan Shalat Jama’ah Akan Mendapat Pengampunan Dosa

Dari ‘Utsman bin ‘Affan, beliau berkata bahwa saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلاَةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ فَصَلاَّهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِى الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَهُ
“Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian dia berjalan untuk menunaikan shalat wajib yaitu dia melaksanakan shalat bersama manusia atau bersama jama’ah atau melaksanakan shalat di masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”[HR.Muslim]

Ke Tiga: Setiap Langkah Menuju Masjid untuk Melaksanakan Shalat Jama’ah akan Meninggikan Derajatnya dan Menghapuskan Dosa; juga Ketika Menunggu Shalat, Malaikat Akan Senantiasa Mendo’akannya

Dari Abu Hurairah, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى جَمَاعَةٍ تَزِيدُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَصَلاَتِهِ فِى سُوقِهِ بِضْعًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً وَذَلِكَ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِدَ لاَ يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ لاَ يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ فَلَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ
“Shalat seseorang dalam jama’ah memiliki nilai lebih 20 sekian derajat daripada shalat seseorang di rumahnya, juga melebihi shalatnya di pasar. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara mereka berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mendatangi masjid, tidaklah mendorong melakukan hal ini selain untuk melaksanakan shalat; maka salah satu langkahnya akan meninggikan derajatnya, sedangkan langkah lainnya akan menghapuskan kesalahannya. Ganjaran ini semua diperoleh sampai dia memasuki masjid. Jika dia memasuki masjid, dia berarti dalam keadaan shalat selama dia menunggu shalat.  Malaikat pun akan mendo’akan salah seorang di antara mereka selama dia berada di tempat dia shalat. Malaikat tersebut nantinya akan mengatakan: Ya Allah, rahmatilah dia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, terimalah taubatnya. Hal ini akan berlangsung selama dia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatannya) dan selama dia dalam keadaan tidak berhadats. ” (HR.Bukhari dan Muslim)
Terdapat sebuah atsar dari dari ‘Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ غَدًا مُسْلِمًا فَلْيُحَافِظْ عَلَى هَؤُلاَءِ الصَّلَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ فَإِنَّ اللَّهَ شَرَعَ لِنَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- سُنَنَ الْهُدَى وَإِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى وَلَوْ أَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ كَمَا يُصَلِّى هَذَا الْمُتَخَلِّفُ فِى بَيْتِهِ لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ لَضَلَلْتُمْ
“Barangsiapa yang ingin bergembira ketika berjumpa dengan Allah besok dalam keadaan muslim, maka jagalah shalat ini (yakni shalat jama’ah) ketika diseru untuk menghadirinya. Karena Allah telah mensyari’atkan bagi nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam sunanul huda (petunjuk Nabi). Dan shalat jama’ah termasuk sunanul huda (petunjuk Nabi). Seandainya kalian shalat di rumah kalian, sebagaimana orang yang menganggap remeh dengan shalat di rumahnya, maka ini berarti kalian telah meninggalkan sunnah (ajaran) Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian akan sesat.” (HR. Muslim)

📚Banyak ulama yang menyatakan wajibnya sholat berjamaah bagi lelaki di masjid dalilnya
Adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Sesungguhnya aku ingin menyuruh seseorang supaya menunaikan sembahyang secara berjama’ah bersama orang banyak. Kemudian aku pergi kepada beberapa orang yang tidak menunaikan sembahyang secara berjamaah. Lalu baginda menyuruh supaya membakar rumah mereka dengan seikat kayu. Sekiranya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa dia akan mendapat segumpal daging yang gemuk pasti dia akan menunaikan sembahyang ini yaitu sembahyang isya.”

Rasulullah juga bersabda: “Barangsiapa yang mendengar adzan lalu tidak menjawab maka tidak sah sholatnya kecuali jika ada udzur.” (diriwayatkan Ibnu Majah)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada seorang buta yang meminta kepadanya agar diberi keringanan, lalu beliau bersabda kepadanya: “Apakah kamu mendengar adzan?” Dia menjawab “ya” berliau bersabda, “Maka penuhilah panggilan itu!”

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami telah melihat para shahabat bersama Rasulullah, dan tidak seorang pun dari mereka yang meninggalkan sholat jama’ah kecuali orang munafik yang diketahui kemunafikannya atau sakit. Ada seorang lelaki dibawa ke masjid dengan dipapah oleh dua orang hingga dia bisa berdiri di shaf.
📛 Lemah akal vs Lemah Iman
Renungan, kita berandai2 jika ada seseorang yang bekerja dan mendapat gaji dalam sehari dengan pilihan mau mengambil yang 1 juta atau 25 juta dalam hal kerja yang sama, dan orang tersebut malah mengambil upah 1 juta, niscaya orang ini sangat lemah akalnya, lalu bagaimana jika rutinitas tersebut berulang beberapa hari dan ia terus mengambil yang 1 juta dan meninggalkan yang 27 juta, maka orang ini mungkin pantas dicela oleh keluarga dan masyarakat nya, lalu bagaimana jika itu di analogikan dengan sholat?? Jika ia terus mengambil yang 1 derajat dan meninggalkan yg 27 derajat ini kemungkinan menunjukkan akan lemahnya iman dia, lebih yakin dunia dan kurang yakin ganjaran akhirat.. adapun di sisi Allah tentunya lebih besar dibanding analogi keduniaan ini..

🤲Hanya kepada Allah kita mengadu agar memperbaiki Ummat akhir zaman ini..

Maret 18, 2024 Posted by | dasar islam, Kultum, Kultum Romadhon, Romadhon, sholat | , , | Tinggalkan komentar

🌱Hikmah besar perintah sholatPoint

🌱Hikmah besar perintah sholat
Point
1️⃣Merupakan rukun Islam yang tidak bisa diremehkan, jika ditinggalkan mengakibatkan batal Islamnya
{ وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ }
[Surat Al-Bayyinah: 5]
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allâh. 

Tentunya suatu bangunan jika tiangnya runtuh maka akan runtuh pula bangunannya.

2️⃣Shalat merupakan kewajiban pertama yang dihisab pada hari kiamat.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perkara yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk.” HR. Thabrani no.1859 dishahihkan oleh Al-Albani no.2573 di Shahihul Jami’
3️⃣Sholat menghapus dosa, siapa diantara kita yang tidak mempunyai dosa?
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Di antara shalat lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at berikutnya, diantara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa di antara semua itu selama tidak dilakukan dosa besar.” ([ HR. Muslim no.16])
Berjalan menuju shalat akan dicatat sebagai kebaikan, bisa meninggikan derajat dan menghapuskan dosa.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ، ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مَنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ، كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً، وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً.

Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu ia berjalan menuju salah satu rumah Allâh untuk menunaikan salah satu shalat fardhu yang yang Allâh wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan kesalahan dan langkah kaki yang lainnya meninggikan derajat.(HR. Muslim no.666)

4️⃣ Jangan lupa perintahkan keluarga kita pula untuk sholat

Allah Ta’ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى.

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS.Thaha: 132)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَر رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.” (HR. Abu Dawud no.495, dihasankan oleh Al-Albani di dalam Shohihul Jami’ no.5868.)
✍🏻Catatan, ajaklah anak untuk sholat, ini termasuk tanggungjawab kepala keluarga yang akan di tanya oleh-Nya ketika kita mati, siapkan pertanggungjawaban ini dari sekarang, jangan sampai ada istilah suami/ orang tua takut anak.
5️⃣ Besarnya dosa tidak sholat
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, “ Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina , mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat. ( Ash Sholah , hal.7)

Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir , Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata, “Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar dari dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” ( Al Kaba’ir , hal. 25)

Bahkan adakalanya jika meninggalkan sholat karena berkeyakinan sholat 5 waktu tidak wajib bisa membatalkan keislaman/kafir.
❓Setelah uraian ini masih beranikah ada yang meninggalkan sholat?
⁉️Beranikah berwasiat jika mati jangan disholatkan?
🍃 Jika anak kita telat bangun saat pagi dihari Senin (jam 8) karena lalai apa yang akan kita lakukan? apakah akan membangunkannya dan berkata atau memarahinya “mau jadi apa kamu nanti” lalu bandingkan apa yang kita lakukan jika anak kita belum bangun saat tiba waktu subuh apakah kita akan mengatakan juga kepada mereka “mau jadi apa kamu nanti?mari sholat agar Kamu tidak terbakar panasnya api neraka”
💦 Jangan lupakan doa..
Sekelas Nabi Ibrahim saja berdoa untuk diri dan anaknya untuk menegakkan salat, bukankah kita yang bukan seorang nabi dan belum dijamin surga lebih pantas??
{ رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ }
[Surat Ibrahim: 40]

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
🤲Semoga Allah memperbaiki keadaan kaum muslimin dimanapun berada.

Maret 18, 2024 Posted by | dasar islam, Kultum, Kultum Romadhon, Romadhon, sholat, Uncategorized | , , | Tinggalkan komentar